PEMERIKSAAN PROTEIN URIN METODE ASAM SULFOSALISILAT 20%

PEMERIKSAAN PROTEIN URIN
METODE ASAM SULFOSALISILAT 20%


Tujuan :
Untuk mengetahui adanya protein dalam urin

Metode :
Asam Sulfosalisilat 20 %

Prinsip :
Protein Urin dengan penambahan Asam Sulfosalisilat 20% akan membentuk kekeruhan sampai dengan gumpalan.

Alat :
1. Pot Urin
2. Tabung Reaksi
3. Rak Tabung
4. Pipet Ukur 2ml
5. Pipet Pasteur
6. Bulp/ Karet Piller

Reagen :
Asam Sulfosalisilat 20%

Sampel :
Urin Sewaktu

Cara Kerja  :
1. Disiapkan Alat dan Bahan
2. Dimasukkan urin 2ml kedalam 2 tabung reaksi
3. Pada Tabung yang pertama ditambahkan 8 tetes Asam Sulfosalisilat 20%
4. Tabung yang kedua sebagai kontrol
5. Diamati tabung yang pertama dengan membandingkan tabung kedua
6. Diamati Hasilnya.

Interpretasi Hasil :
Negatif / - : Jika tidak terjadi kekeruhan
Positif Satu / + : Jika terjadi Kekeruhan Ringan
Positif Dua / ++ : Jika terjadi kekeruhan, berupa butiran halus
Positif Tiga / +++ : Jika terjadi kekeruhan, berupa kepingan Kasar
Positif Empat / ++++ : Jika terjadi kekeruhan, berupa Gumpala.

Nilai Normal :
- / Negatif

Pembahasan :


Proteinuria adalah keadaan dimana dijumpai protein dalam urin dan merupakan gejala yang sering dijumpai pada anak dengan penyakit ginjal. Proteiuria juga dapat dijumpai pada penyakit nonrenal dan pada anak normal. Pemeriksaan proteinuria yang memiliki kepekaan yang tinggi sangat diperlukan. Spektrofotometer merupakan gold standard, tetapi harganya mahal dan sering tidak dijumpai pada unit pelayanan tingkat dasar oleh karena itu diperlukan cara untuk mendeteksi proteinuria yang memiliki kepekaan yang tinggi, cepat, murah dan dapat dikerjakan dimanapun. Asam sufosalisilat 20% diharapkan mempuyai kepekaan yang tinggi selain harga murah dan mudah dilakukan. Tujuan. Membandingkan pemeriksaan proteinuria dengan menggunakan asam sulfosalisilat 20% dan spektrofotometer. Bahan dan cara kerja. Suatu penelitian uji diagnostik yang dilakukan sejak bulan September 2009 sampai Desember 2009, di RSUP H.Adam Malik di Medan, propinsi Sumatera Utara, dilakukan pada anak yang berusia 3 sampai 18 tahun, subjek terdiri dari 55 orang anak yang dikumpulkan secara consecutive sampling, urin dikumpulkan selama 24 jam untuk diperiksakan menggunakan asam sulfosalisilat 20%, sisanya diperiksa menggunakan spektrofotometer. Hasil. Dari total 55 anak yang dilakukan pemeriksaan urin diperoleh sensitifitas dan spesifisitas asam sulfosalisilat 20% dan spektrofotometer adalah 88,1% dan 69,2% dengan nilai prediksi positif dan nilai prediksi negative (90,2% dan 64,3%. Kesimpulan. asam sulfosalisilat 20% memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang rendah untuk mendeteksi proteinuria namun memiliki keuntungan yaitu lebih praktis dan murah dalam mendeteksi proteinuria dibandingkan spektrofotometer
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar