PENETAPAN KEJERNIHAN URIN
Tujuan :
Untuk mengetahui kejernihan urin
Metode :
Visual
Prinsip :
Diamati kejernihan/ kekeruhan urin dengan cahaya tembus dan dilihat dalam posisi tabung miring
Alat :
1. Pot Urin
2. Tabung Reaksi
3. Rak Tabung
4. Pipet Pasteur
Reagen : -
Sampel :
Urin Sewaktu
Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dimasukkan urin kedalam tabung reaksi kurang lebih 3/4 bagian tabung.
3. Diamati dengan cahaya tembus dengan posisi tabung miring
4. Dicatat hasilnya.
Nilai Normal :
Jernih
Pelaporan :
1. Jernih
2. Agak Keruh
3. Keruh
4. Sangat Keruh
Pembahasan :
Uji kejernihan urine sama seperti uji warna. Nyatakan keadaan urine dengan
salah satu dari: jernih, agak keruh, atau sangat keruh. Perlu diperhatikan
apakah urine yang dianalisis itu keruh pada saat dikeluarkan atau setelah
dibiarkan beberapa lama. Tidak semua macam kekeruhan menunjukan sifat abnormal.
Urine yang normalpun akan keruh jika dibiarkan atau didinginkan, kekeruhan
ringan itu disebut nubecula dan terjadi dari lendir, sel-sel epitel dan
leukosit yang lambat laun mengendap.
Sebab-sebab urine menjadi keruh
- Bila urine keruh sejak awal ditampung, kemungkinan adanya fosfat yang cukup banyak (dari konsumsi makanan), adanya bakteri, sel-sel epitel atau sel eritrosit dan leukosit, chylus yang berasal dari adanya butir-butir lemak atau adanya zat-zat koloidal lain.
- Bila urine menjadi keruh setelah didiamkan, kemungkinan adanya nubecula, urat-urat amorf, fosfat-fosfat amorf, adanya bakteri yang bukan berasal dari dalam badan namun terdapat pada botol penampung.
PENETAPAN DERAJAT KEASAMAN URIN (Ph) URIN
Tujuan :
Untuk mengetahui derajat keasaman urin
Metode :
Universal/ Lakmus
Prinsip :
Derajat Keasaman urin ditetapkan dengan kertas Universal Indikator atau kertas Lakmus
Alat dan Bahan :
1. Pot Urin
2. Tabung Reaksi
3. Rak Tabung
4. Kertas Lakmus/ Kertas Universal Indikator
Reagen : -
Sampel : Urin Sewaktu
Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Diambil sebuah kertas universal indicator/ kertas lakmus, Kemudian dicelupkan kedalam urine sampai tanda batas yang ditentukan pada kertas.
3. Dibandingkan warna yang terbentuk dengan warna standart (Kertas Universal)
4. Diamati adanya perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus.
5. Dicatat Hasilnya.
Interpretasi Hasil :
1. Kertas Lakmus Merah menjadi Biru : Urin bereaksi basa
2. Kertas Lakmus Biru menjadi Merah : Urin bereaksi asam
3. Kertas Lakmus Merah tetap Merah : Urin bereaksi asam
4. Kertas Lakmus Biru tetap Biru : Urin bereaksi basa
Nilai Normal :
4,5 - 8,5
Pembahasan :
. OK Guys Mungkin itu saja pembahasan kali ini Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca
Nilai Normal :
4,5 - 8,5
Pembahasan :
Ginjal dan jantung adalah dua organ
utama yang mengatur keseimbangan asam dalam tubuh. Jantung mengeluarkan
karbondioksida. Sementara ginjal mengatur pengeluaran asam yang tidak mudah
menguap yang dihasilkan oleh proses metabolisme normal dari jaringan-jaringan.
Keasaman urin utamanya berkaitan dengan asam pospat, dengan hanya sedikit
bagian yang dikontribusikan oleh asam-asam organic seperti asam pyruvic, asam
lactic dan asam citric. Asam-asam ini dikeluarkan pada urin sebagai garam,
sodium, potassium, kalsium dan ammonium. Ginjal mengatur pengeluaran berbagai cations
untuk memelihara keseimbangan asam normal. Hal ini dilakukan melalui
penyerapan kembali sejumlah ion sodium oleh tubulus dan seiring dengan
pengeluaran tubular akan hydrogen dan ammonium dalam pertukaran. Urin makin
bertambah meningkatkan asam karena jumlah sodium disimpan oleh peningkatan
tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar