Ekspor adalah salah satu faktor yang krusial dalam
memajukan pembangunan perekonomian dalam negeri. Sertingkali, periode krisis
dapat menyebabkan perhatian yang hanya berfokus pada jangka pendek dan dalam
aspek negatif yang dapat mengarah pada kesimpulan yang tidak akurat. Tentu saja
Indonesia menghadapi periode yang rumit dalam perdagangan internationalnya.
Ekspor Indonesia mulai secara
bertahap kembali menguat setelah jatuh pada tahun 2014. Hal tersebut terjadi
karena pada kenyataannya tekanan impor yang tumbuh di Indonesia lebih cepat
dari pada Ekspor. Secara umum sulit untuk menyimpulkan apa yang telah terjadi
pada perdagangan Indonesia dan apakah dalam beberapa tahun terakhir pembukaan
perdaganan telah menguntungkan atau merugikan Indonesia.
Setiap tahunnya Indonesia selalu
mengalami penurunan ekspor sejak 5 tahun terakhir ini walaupun tidak terlalu
memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia karena Indonesia
mampu mengimbanginya dengan berbagai macam faktor seperti Pajak negara,
Pendapatan Nasional dan banyak hal yang mampu menyeimbangkan perekonomian
Indonesia.
Untuk mengurangi tingkat
penurunan ekspor yang terus menerus terjadi hingga 5 tahun terakhir ini,
diharapkan pemerintah mampu memanfaatkan sumber daya alam Indonesia sebaik
mungkin, dengan cara membantu para petani, pengrajin, dan bahkan seniman
Indonesia. Dan mampu menjual hasil karyanya ke luar negeri juga bersaing secara
global (International).
Untuk memanfaatkan hal tersebut
pemerintah bisa membuat aplikasi Ekspor gratis yang dinamakan dengan EKSPORIA.
Dengan aplikasi ini mereka mampu menjual karya dan produk mereka bukan hanya di
Indonesia melainkan juga bisa keluar negeri, Karena masih banyak para petani,
pengrajin, dan seniman diplosok yang jauh dari perkotaan sulit mencari pangsa
pasarnya, mereka bingung untuk menjualnya kemana, dan tidak selamanya mereka
yang hanya bisa berjualan dipasar mampu mencukupi kebutuhannya sehari hari.
Kita bisa lihat bagaimana sistem
aplikasi belanja online sekarang bekerja, mereka banyak menjual berbagai macam
barang yang dibutuhkan orang – orang dan tidak sedikit dari barang tersebut berasal
dari luar negeri. Namun kita jarang melihat orang luar negeri yang memesan
barang dari Indonesia melalui aplikasi belanja online, didalam kolom komentar
aplikasi belanja online. Lebih banyak orang indonesia yang meriew tentang
kualitas barang yang didapat. Dan kita jarang bahkan tidak pernah melihat orang
luar negeri yang meriview kualitas barang di kolom komentar dari aplikasi
belanja online.
Oleh karena itu dengan adanya
aplikasi ini diharapkan Indonesia mampu memperkenalkan produk dan karyanya secara
lebih luas lagi dan menglobal. Segala macam barang yang di post di aplikasi ini
akan di lihat bukan hanya oleh negara Indonesia saja namun akan di lihat secara
Global di seluruh negera, tentunya hal ini tidak mudah. dibutuhkan banyak
bantuan dari pihak pemerintah dan perusahaan - perusahaan yang terbiasa
melakukan ekspor dan impor, dan bahkan memerlukan infrastruktur yang memadai
agar aplikasi ini mampu berjalan dengan baik.
Pada tahun 2016 Indonesia
terjadi penurunan nilai ekspor menjadi US$144,43 miliar. Walaupun pada tahun
tersebut Badan Pusat Statistik menyebutkan, bahwa ekspor Indonesia sepanjang
Desember 2016 mencapai US$13,77 miliar, meningkat 2 persen dibandingkan bulan
sebelumnya sebesar US$13,5 miliar namun secar total tahunan ekspor Indonesia
tetap melemah. Kontribusi ekspor bulan desember tersebut membuat nilai ekspor
indonesia sepanjang tahun 2016 mencapai US$144,43 miliar. Kendati demikian,
angka ekspor tahun 2016 ternyata masih lebih kecil 3,94 persen dibanding tahun
2015 sebesar US$150,36 miliar.
Suhariyanto mengatakan, masih
lemahnya ekspor di Indonesia tahun 2016 di karenakan oleh melemahnya beberapa
harga komidtas, seperti kopi, lada hitam, kakao, rumput laut dan tanaman obat
kondisi itu diperparah dengan permintaan global yang tak kunjung membaik,
sehingga volume ekspor Indonesia masih belum bisa bangkit.
Lalu
di tahun 2017 Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan terjadi penurunan di bulan
februari 2017, penurunan ekspor terjadi sebesar 6,17% dari 13,40 miliar dolar
AS menjadi 12,57 miliar dolar AS. Sementara nilai imporpun juga menurun 5,96 %
dan mencapai 11,25 miliar AS. Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor sebesar
6,17% diakibatkan musim, migas yang turun secara nilai dan volume yang juga
turun lebih dalam
Di tahun 2018 ekspor turun 3,28% dan impor naik 11,68% hal
tersebut terjadi karena penurunan ekspor hasil minyak. Harga minyak mentah
dipasar dunia tercatat pada oktober 2018 tercatat US$ 77,56 per barel.
Sementara pada november 2018 menjadi US$ 62,98 miliar. Suhariyanto mengatakan
ada penurunan ekspor di sektor manufaktur karena adanya penurunan ekspor barang
perhiasan, minyak kelapa sawit, dan logam dasar mulia
Sedangkan di tahun 2019 Ekspor Indonesia turun 20,54% pada
bulan juni, Suhariyanto sebagai kepala BPS menjelaskan bahwa pada bulan juni
ekspor mengalami penurunan karena sektor migas dan non migas mengalami
penurunan yang cukup signifikan. Sektor migas turun sebesar 34,36% sedangkan
non migas juga turun sebesar 19,39%. Ekspor Migas pada Juni sebesar USD 0,75
miliar dan non migas sebesar USD 11,03 miliar.
Dari beberapa data di atas, sebenarnya pemerintah sudah
memberikan beberapa kebijakan terkait ekpor impor, yang tentunya bertujuan
untuk meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan kegiatan ekspor, seperti
pengenaan bea masuk. Barang yang di impor dari luar negeri terkena bea masuk
yang tinggi sehingga harga jual barang impor menjadi mahal, Pajak ekspor yang
tidak dikenakan biaya (0%), diberikan subsidi ekspor dari pemerintah berupa
keringanan pajak, tarif angkutan yang murah, kemudahan dalam mengurus ekspor
dan kemudahan dalam memperoleh kredi dengan bunga rendah. Walaupun telah
diberlakukan berbagai macam kebijakan tersebut Indonesia masih selalu mengalami
penurunan di bidang ekspor impornya. Diharapkan dengan adanya aplikasi EKSPORIA
ini bisa meningkatkan nilai Ekspor di Indonesia. karena dengan adanya aplikasi
ini yang ikut berkontribusi melakukan perdagangan international bukan hanya
perusahaan perusahaan besar saja namun, seluruh bangsa Indonesia akan ikut
berkontribusi bersama untuk sama – sama memajukan perekonomian Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar