Jumat, 21 Februari 2020

PENINGKATAN NILAI EKSPOR MELALUI GLOKALISASI PRODUK INDONESIA





Ekspor adalah salah satu faktor yang krusial dalam memajukan pembangunan perekonomian dalam negeri. Sertingkali, periode krisis dapat menyebabkan perhatian yang hanya berfokus pada jangka pendek dan dalam aspek negatif yang dapat mengarah pada kesimpulan yang tidak akurat. Tentu saja Indonesia menghadapi periode yang rumit dalam perdagangan internationalnya.
                
Ekspor Indonesia mulai secara bertahap kembali menguat setelah jatuh pada tahun 2014. Hal tersebut terjadi karena pada kenyataannya tekanan impor yang tumbuh di Indonesia lebih cepat dari pada Ekspor. Secara umum sulit untuk menyimpulkan apa yang telah terjadi pada perdagangan Indonesia dan apakah dalam beberapa tahun terakhir pembukaan perdaganan telah menguntungkan atau merugikan Indonesia.
              
Setiap tahunnya Indonesia selalu mengalami penurunan ekspor sejak 5 tahun terakhir ini walaupun tidak terlalu memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia karena Indonesia mampu mengimbanginya dengan berbagai macam faktor seperti Pajak negara, Pendapatan Nasional dan banyak hal yang mampu menyeimbangkan perekonomian Indonesia.
                
Untuk mengurangi tingkat penurunan ekspor yang terus menerus terjadi hingga 5 tahun terakhir ini, diharapkan pemerintah mampu memanfaatkan sumber daya alam Indonesia sebaik mungkin, dengan cara membantu para petani, pengrajin, dan bahkan seniman Indonesia. Dan mampu menjual hasil karyanya ke luar negeri juga bersaing secara global (International).
                
Untuk memanfaatkan hal tersebut pemerintah bisa membuat aplikasi Ekspor gratis yang dinamakan dengan EKSPORIA. Dengan aplikasi ini mereka mampu menjual karya dan produk mereka bukan hanya di Indonesia melainkan juga bisa keluar negeri, Karena masih banyak para petani, pengrajin, dan seniman diplosok yang jauh dari perkotaan sulit mencari pangsa pasarnya, mereka bingung untuk menjualnya kemana, dan tidak selamanya mereka yang hanya bisa berjualan dipasar mampu mencukupi kebutuhannya sehari hari.

Kita bisa lihat bagaimana sistem aplikasi belanja online sekarang bekerja, mereka banyak menjual berbagai macam barang yang dibutuhkan orang – orang dan tidak sedikit dari barang tersebut berasal dari luar negeri. Namun kita jarang melihat orang luar negeri yang memesan barang dari Indonesia melalui aplikasi belanja online, didalam kolom komentar aplikasi belanja online. Lebih banyak orang indonesia yang meriew tentang kualitas barang yang didapat. Dan kita jarang bahkan tidak pernah melihat orang luar negeri yang meriview kualitas barang di kolom komentar dari aplikasi belanja online.

Oleh karena itu dengan adanya aplikasi ini diharapkan Indonesia mampu memperkenalkan produk dan karyanya secara lebih luas lagi dan menglobal. Segala macam barang yang di post di aplikasi ini akan di lihat bukan hanya oleh negara Indonesia saja namun akan di lihat secara Global di seluruh negera, tentunya hal ini tidak mudah. dibutuhkan banyak bantuan dari pihak pemerintah dan perusahaan - perusahaan yang terbiasa melakukan ekspor dan impor, dan bahkan memerlukan infrastruktur yang memadai agar aplikasi ini mampu berjalan dengan baik.

 Pada tahun 2016 Indonesia terjadi penurunan nilai ekspor menjadi US$144,43 miliar. Walaupun pada tahun tersebut Badan Pusat Statistik menyebutkan, bahwa ekspor Indonesia sepanjang Desember 2016 mencapai US$13,77 miliar, meningkat 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$13,5 miliar namun secar total tahunan ekspor Indonesia tetap melemah. Kontribusi ekspor bulan desember tersebut membuat nilai ekspor indonesia sepanjang tahun 2016 mencapai US$144,43 miliar. Kendati demikian, angka ekspor tahun 2016 ternyata masih lebih kecil 3,94 persen dibanding tahun 2015 sebesar US$150,36 miliar.

Suhariyanto mengatakan, masih lemahnya ekspor di Indonesia tahun 2016 di karenakan oleh melemahnya beberapa harga komidtas, seperti kopi, lada hitam, kakao, rumput laut dan tanaman obat kondisi itu diperparah dengan permintaan global yang tak kunjung membaik, sehingga volume ekspor Indonesia masih belum bisa bangkit.
Lalu di tahun 2017 Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan terjadi penurunan di bulan februari 2017, penurunan ekspor terjadi sebesar 6,17% dari 13,40 miliar dolar AS menjadi 12,57 miliar dolar AS. Sementara nilai imporpun juga menurun 5,96 % dan mencapai 11,25 miliar AS. Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor sebesar 6,17% diakibatkan musim, migas yang turun secara nilai dan volume yang juga turun lebih dalam

Di tahun 2018 ekspor turun 3,28% dan impor naik 11,68% hal tersebut terjadi karena penurunan ekspor hasil minyak. Harga minyak mentah dipasar dunia tercatat pada oktober 2018 tercatat US$ 77,56 per barel. Sementara pada november 2018 menjadi US$ 62,98 miliar. Suhariyanto mengatakan ada penurunan ekspor di sektor manufaktur karena adanya penurunan ekspor barang perhiasan, minyak kelapa sawit, dan logam dasar mulia

Sedangkan di tahun 2019 Ekspor Indonesia turun 20,54% pada bulan juni, Suhariyanto sebagai kepala BPS menjelaskan bahwa pada bulan juni ekspor mengalami penurunan karena sektor migas dan non migas mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sektor migas turun sebesar 34,36% sedangkan non migas juga turun sebesar 19,39%. Ekspor Migas pada Juni sebesar USD 0,75 miliar dan non migas sebesar USD 11,03 miliar.

Dari beberapa data di atas, sebenarnya pemerintah sudah memberikan beberapa kebijakan terkait ekpor impor, yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan kegiatan ekspor, seperti pengenaan bea masuk. Barang yang di impor dari luar negeri terkena bea masuk yang tinggi sehingga harga jual barang impor menjadi mahal, Pajak ekspor yang tidak dikenakan biaya (0%), diberikan subsidi ekspor dari pemerintah berupa keringanan pajak, tarif angkutan yang murah, kemudahan dalam mengurus ekspor dan kemudahan dalam memperoleh kredi dengan bunga rendah. Walaupun telah diberlakukan berbagai macam kebijakan tersebut Indonesia masih selalu mengalami penurunan di bidang ekspor impornya. Diharapkan dengan adanya aplikasi EKSPORIA ini bisa meningkatkan nilai Ekspor di Indonesia. karena dengan adanya aplikasi ini yang ikut berkontribusi melakukan perdagangan international bukan hanya perusahaan perusahaan besar saja namun, seluruh bangsa Indonesia akan ikut berkontribusi bersama untuk sama – sama memajukan perekonomian Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar