Sekelumit tentang
Paradigma Perekonomian Indonesia pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi
Assalammualaikum
wr.wb
Hai teman
teman di tulisan ini saya akan men-share mengenai tentang perekonomian
Indonesia mulai dari tahap orde lama, orde baru dan reformasi selamat membaca.
Ok Pertama
kita akan membahas dari tahap orde lama:
Tahap orde
lama ini dimulai dari kurun waktu sekitar tahun 1945 – 1966. Dimana dalam
situasi diorde lama ini pertumbuhan ekonominya hanya mencapai 2.7% per
tahunnya. Dan di tahun orde lama ini juga pernah terjadi inflasi yang cukup
tinggi sekitar 23.5% per tahun, yang diakibatkan dari kebijakan mencetak uang
baru. Adapun terjadinya inflasi pada orde lama ini disebabkan oleh beredarnya
lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Oktober 1946
Pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti
uang Jepang, namun adanya blockade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu
perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas Negara. Akibatnya Negara
berada dalam kondisi krisis keuangan dan kondisi itu tentu membahayakan bagi
keberlangsungan perekonomian Indonesia pada saat itu. Pada tahun 1958 pemerintah memberlakukan UU
No. 78/1958 tentang investasi dan hal ini pun memperburuk perekonomian,
termasuk penutupan Bursa Efek Jakarta pada tahun 1958. Tahun 1955 – 1965
anggaran pemerintah mengalami defisit sebesar 137% dari pendapatan dalam
situasi memprihatinkan ini pemerintah mendorong negara untuk melakukan pinjaman
luar negeri.
Selanjutnya
tahap orde baru yakni di mulai dari kurun waktu sekitar tahun 1966 – 1998.
Pemerintah mulai membuat 2 program yaitu program untuk jangka pendek dan juga
jangka panjang. Dalam program jangka pendek ini pemerintah focus terhadap
pengendalian inflasi dan usaha usaha rehabilitasi sarana ekonomi dan
peningkatan kegiatan ekonomi. Dan untuk program jangka panjangnya, pemerintah
fokus terhadap pembangunan yang disebut juga dengan pembangunan lima tahun
(PELITA). Pelita I dimulai pada tahun 1969 – 1974, dimana pemerintah waktu itu menitikberatkan
pada pemeliharaan stabilitas perekonomian sehingga pada tahun tersebut
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8.56% per tahunnya. Lanjut Pelita II Pada tahun 1974 – 1979 dan Pelita
III 1979 – 1984, Pemerintah masih focus terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi,
stabilitas nasional, dan pemerataan pembangunan. Alhasil pada tahun 1984,
Indonesia berhasil mencapai status swasembada beras dari yang tadinya merupakan
salah satu negara pengimpor beras terbesar di dunia pada tahun 1970-an. Lanjut
ke Pelita IV dan Pelita V, Pemerintah Indonesia masih berfokus terhadap
pertumbuhan ekonomi dan juga pemerataan pembangunan.
Adapun
keberhasilan dari tahap orde baru dibandingkan dengan orde lama ini yaitu
- Relatif terpeliharanya
stabilitas nasional
- Dalam bidang investasi dan
penerimaan negara, struktur perekonomian sudah lebih kokoh dan seimbang
- Dalam bidang fiskal, prinsip
anggaran berimbang yang dinamis senantiasa dianut
- Dalam bidang moneter terjadi
perubahan struktur secara mendasar
- Dalam hal utang luar negeri,
pembayaran kembali angsuran pokok dan bunga utang kian membesar baik
jumlah mutlak maupun peranan relatifnya terhadap seluruh pengeluaran rutin
Lanjut ke
masa Reformasi yaitu dimulai dari tahun 1998 – Sekarang
Pada masa
reformasi ini pemerintah memfokuskan dalam
menjalankan program penyehatan ekonomi Indonesia. Adapun caranya yaitu
- Mengatur Kebijakan Fiskal
- Mengatur Kebijakan Moneter
- Melakukan Restrukturisasi Sektor Keuangan
- Reformasi Struktual di Sektor Riil
- Mengatur Kebijakan Perdagangan Luar Negri
- Mengatur Kebijakan Investasi
- Mengatur Jaringan Pengaman Sosial
v Kebijakan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Jilid 1 Era SBY dan JK (2004-2009)
v Kebijakan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Jilid 1 Era SBY dan Budiono (2009-2014)
v
Kebijakan
Ekonomi pada Masa Pemerintahan Joko Widodo Jilid 1 Era Jokowi dan Jusuf Kalla (2014-2019)
Terima kasih telah membaca semoga informasinya bermanfaat ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar